masi terbayang - bayang di kepala, obrolan sepasang suami istri.
istri : "pak, kok beli cempedaknya lebih banyak daging putihnya ketimbang isi, Oon sih kamu!"
suami : (hanya bergumam, diam)
istri :"makanya loe itu turun minta dibelah biar keliatan isinya"
suami : "iya"
aku yang mendengarnya dari jarak dekat cuma bengong, terekam dan stres rasanya. Sebegitu mudahnya bilang "Oon" dan "loe" ke suami sendiri. Bagaimana suaminya bisa percaya diri dan betah dirumah klo diserang seperti itu? sebegitu rendahnya kah suami dimata sang istri? bagaimana klo anaknya mendengar dan menirukan itu saat berkeluarga nanti? atau aku aja yg terlalu katro, jaman sekarang memang biasa merendahkan suami seperti itu?
Menjadi sosok orang tua yang sempurna itu amatlah sulit, tapi masi bisa di usahakan semaksimal mungkin. Menjadi orang tua yang baik berarti menjadi contoh dan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Anak itu selayaknya kertas putih bersih yang siap ditulis, digambar, dicoret dan yang pertama memberi coretan itu adalah orang tuanya. Saat orang tua memberikan contoh prilaku yang semena-mena, anaknya pun akan semena-mena, saat orang tuanya suka membaca koran, maka anaknya pun senang membaca, jadi mau seperti apa anak anda nanti muncul di masyarakat maka ayah dan bundanya lah yg siap untuk mencetaknya.
Menjadi orang tua itu memang ga mudah, kudu punya komitmen yang tinggi, perjuangan, dan pengorbanan. Mungkin yang dulu orang tuanya suka ngedugem, klo uda punya anak ya berkorbanlah untuk tidak nge dugem lagi, mungkin yang dulu ibunya suka merokok setelah punya anak cobalah untuk berhenti merokok, mungkin yang dulu ayahnya suka berkata-kata kasar, setelah punya anak berhati-hatilah terhadap ucapan, karena ucapan orang tua itu paling mudah direkam dalam kepala anak-anak. contohnya saja anakku, dengan mudahnya mengeluarkan kata-kaya "payah" karena aku terkadang mengucapkan saat ia menyerah saat sedang bermain atau berkreasi.
Terkadang akan muncul rasa jenuh yang ga terkira, membuat asa ingin lari dari kenyataan. Hal ini banyak terjadi saat anak masi balita. Saat rasa bosan, jenuh, dan capek dalam diri ingin rasanya lari entah kemana. Padahal klo dipikir-pikir lari pun ga akan menyelesaikan masalah. Ga akan membuat keadaan berubah. Ga akan membuat anak-anak yang sudah dilahirkan kembali ke perut ibunya. Hadapi kenyataan, dan bersabar, yakin suatu saat semua pengorbanan yang sudah dilakukan akan berbuah manis. Libatkan Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap urusan, pasti ada kemudahan :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar